Market

Analisa Pasar: Oktober Bisa Jadi Bulan yang Baik Market Kripto?

Published

on

Performa aset kripto masih terlihat kuat di awal pekan, Senin (10/10). Mayoritas aset kripto berada di zona hijau, meski Pergerakan harga Bitcoin beberapa hari terakhir dinilai lebih stabil dengan volatilitas yang lebih rendah.

Secara keseluruhan sejumlah aset kripto, terutama yang berkapitalisasi besar atau big cap masih berada di zona hijau, pada perdagangan Senin (10/10) pukul 09.00 WIB. Misalnya saja, dari pantauan CoinMarketCap, nilai Bitcoin berada di harga US$ 19.485 atau naik 0,49% dalam 24 jam terakhir.

Altcoin lainnya juga mengalami hal yang sama. Nilai Ethereum (ETH) ikut naik 1,23% ke US$ 1.326 sehari terakhir. Solana (SOL), Dogecoin (DOGE), dan XRP bahkan naik lebih dari 2%.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan Secara keseluruhan, market kripto masih tertekan akibat perilisan data tenaga kerja AS pada akhir pekan lalu. Biro Statistik Ketenagakerjaan AS yang menyatakan sebanyak 263.000 tenaga kerja baru berhasil terserap di dunia usaha AS sepanjang September lalu. Angka tersebut lebih tinggi dari ekspektasi analis yakni 250.000 tenaga kerja.

Selain itu, tingkat pengangguran AS pun turun ke level 3,5% di bulan yang sama. Data-data tersebut memberi sinyal bahwa ekonomi AS masih ‘baik-baik saja,’ sehingga The Fed diproyeksikan akan terus mengenjot suku bunga acuannya demi meredam inflasi.

Ilustrasi market aset.

Baca juga: Robert Kiyosaki: Peluang Beli Bitcoin saat Ekonomi AS Anjlok

Gerak Kripto Sideways

Menyadari kemungkinan tersebut, investor mulai sedikit mengerem akumulasi aset. Kabar baiknya, di awal pekan ini, ternyata indeks dolar AS kembali anjlok di level 112.67 atau -0.11% sehari sebelumnya. Ini yang membuat investor sedikit kembali kembali bergairah ke market

“Tapi overall market pergerakannya masih sideways. Ini mengindikasikan bahwa investor masih bimbang dalam mengambil keputusan di pasar kripto,” kata Afid.

Lebih lanjut, sikap investor saat ini sepertinya lebih melirik altcoin, sambil menunggu konsolidasi harga Bitcoin usai. Terlihat kinerja harga altcoin saat ini relatif lebih baik dari BTC, jika diukur dari persentase penguatannya. Bitcoin Dominance juga masih di bawah 40%.

Nasib Kripto di Oktober

Banyak investor yang masih berharap fenomena ‘Uptober’ atau ‘Octobull’ bisa kembali terulang kembali di bulan Oktober 2022 ini. Biasanya menurut siklus Oktober menjadi bulan yang baik untuk market kripto secara keseluruhan.

Menurut Bitcoin Monthly Retuns, harga BTC selalu naik di bulan Oktober dalam kurung waktu tiga tahun terakhir (2019-2021). Tertinggi nilai BTC sempat melonjak 39,93% pada tahun lalu dan itu mendorongnya untuk mencapai all-time high (ATH) pada November 2021 lalu.

Grafik Bitcoin Monthly Returns.

Baca juga: Prediksi Harga Kripto Algorand (ALGO), Bisa ATH di Tahun 2030?

“Investor harus lihat secara sadar fenomena tersebut mungkin akan sulit terulang. Tidak hanya kripto, pasar saham secara global pun lagi lesu dan masih dalam tekanan. Kripto masih dipercaya sebagai shadow market-nya pasar saham global, jadi akan ada pengaruh yang besar terkait guncangan ekonomi di saat banyak negara yang alami resesi,” kata Afid.

Kekhawatiran makroekonomi seputar inflasi, iklim geopolitik, dan kebijakan moneter telah membuat harga BTC turun sehingga mempengaruhi pasar yang lebih luas juga. 

Dari analisis jangka pendek, pergerakan harga Bitcoin bisa kembali downtrend. Jika valid breakdown, kemungkinan target penurunan berada pada level US$ 18.920 yang merupakan harga terendah pada candle harian 2 Oktober.

Level resistance pada level US$ 20.576 masih menjadi target naik terdekat Bitcoin. Harga tertinggi pada 12 September di level US$ 22.488 menjadi target naik selanjutnya, apabila pergerakan harga Bitcoin berhasil breakout resistance terdekatnya.

Popular

Exit mobile version