Connect with us

Bitcoin News

Bitcoin, Norma Baru untuk Generasi Z

Published

on

Sejak awal terjadinya pandemi Covid-19, Aset, Obligasi, Saham dan Mata Uang Fiat di seluruh dunia nilainya turun secara substansial. Namun, ketika krisis semakin parah, orang-orang dari berbagai generasi mulai menyadari nilai Bitcoin sebenarnya.

Robert Kiyosaki, penulis buku terlaris internasional “Rich Dad Poor Dad” mempromosikan Bitcoin selama dua hari berturut-turut dalam twitter pribadinya.

Ia menyebut Bitcoin sebagai “Uang Rakyat” dan menyatakan bahwa orang-orang harus sudah memulai untuk menyimpan emas sebagai “God’s Money”dan Bitcoin sebagai “Uang Rakyat” karena nilai Dollar AS yang terus menurun seiring kebijakan pencetakan uang kertas yang merajalela.

Kicauan itu menyebar dan menjadi viral di kalangan komunitas crypto. Banyak yang berterima kasih kepada Robert karena telah meningkatkan kesadaran tentang nilai dari Bitcoin tersebut.

Cuitan ini juga berhasil menunjukan bagaimana generasi-generasi merespons krisis saat ini.

Salah satu orang membalas cuitan tersebut dengan

“Secara sederhana, silahkan lakukan hal berdasar pada standar ‘emas’ Anda sendiri. Buat presentase berdasarkan simpanan Anda dalam emas. Jika Anda termasuk generasi Z atau Y atau lebih muda dari generasi X, lakukan hal tersebut untuk rencana hari tua Anda.”

Baca juga: Generasi Milenial, Generasi Investor Bitcoin

Bitcoin adalah Norma Baru

Sylvain Saurel, editor In Bitcoin We Trust, setuju bahwa generasi Y dan Z adalah generasi yang paling mungkin memiliki pendapat positif tentang Bitcoin. Dalam salah satu postingan blognya untuk The Startup dijelaskan bahwa generasi milenial merasakan arti “kebebasan” yang mendalam terhadap Bitcoin.

Sylvain percaya bahwa generasi Z akan cenderung melihat pembayaran yang dilakukan melalui smartphone sebagai norma, dan akan menggunakan Bitcoin bahkan tanpa memikirkannya. Dia menulis

“Mereka yang penasaran untuk mengetahui seperti apa sistem moneter dan keuangan saat ini pasti akan terkejut. Mereka akan bertanya-tanya bagaimana generasi sebelumnya dapat menerima kenyataan bahwa beberapa orang secara sistematis dapat menurunkan suatu nilai dari apa yang dimiliki mayoritas orang.”

Sumber

Advertisement
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Popular