Connect with us

Bitcoin News

“Dalang” Dibalik Turunnya Harga Bitcoin Hingga Level Terendah

Published

on

Ilustrasi market kripto. Sumber: Shutterstock.

Pada pertengahan April, Bitcoin mencapai rekor tertingginya seharga US$ 64.899. Memasuki minggu kedua hingga minggu ketiga di bulan Mei, Bitcoin mengalami tren pelemahan. Bitcoin terus mengalami pelemahan hingga sebesar 40% menuju level terendah di harga $35.920. Penyebab turunnya Bitcoin dipicu oleh Elon Musk dan pemberlakuan beberapa kebijakan di China.

Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui lebih lengkap penyebab turunnya harga Bitcoin!

Penyebab Turunnya Harga Bitcoin 

Jika diperhatikan, penurunan harga aset kripto Bitcoin secara ekstrim terjadi dimulai pada tanggal 14 Mei 2021 dengan harga Rp 715 juta rupiah, padahal pada dua hari sebelumnya harga Bitcoin masih terbilang tinggi di harga Rp 809 juta rupiah.

Bitcoin terus mengalami fluktuasi hingga mencapai titik terendahnya di harga Rp 506  juta rupiah. Salah satu penyebab turunnya harga Bitcoin dipicu oleh sentimen negatif yang datang dari CEO Tesla, Elon Musk melalui akun Twitter pribadinya.

Pada tanggal 13 Mei, Elon Musk mengumumkan bahwasannya Tesla telah memutuskan untuk berhenti menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran dalam pembelian mobil, hal ini beralasan karena dampak serius yang timbul pada masalah lingkungan terhadap penggunaan energi untuk memproses transaksi aset kripto tersebut.

Penggunaan komputer yang memiliki tenaga tinggi digunakan dalam memecahkan algoritma matematika yang kompleks untuk menambah jumlah Bitcoin yang telah beredar di pasar serta memungkinkan untuk melakukan transaksi menggunakan bitcoin. 

Berdasarkan poin di atas, volatilitas harga Bitcoin dipengaruhi hype yang seringnya menjaga minat tetap tinggi. Penurunan harga yang tajam dapat dipengaruhi oleh statement orang terkenal di dunia seperti yang dilakukan oleh Elon Musk. Statement tersebut memiliki pengaruh signifikan pada situasi di pasar.

Hal ini membuat investor dan para trader secara ramai menjual aset kripto mereka sebelum mereka mengalami kerugian yang lebih besar, dikarenakan harga Bitcoin yang semakin mengalami penurunan.

Selain itu, penurunan harga Bitcoin juga dipengaruhi karena adanya tindakan keras yang dilakukan oleh pemerintahan China. Pasalnya, grup industri keuangan China memberikan larangan kepada lembaga keuangannya hingga perusahaan pembayaran untuk menyediakan layanan yang terkait dengan transaksi aset kripto.

Group industri keuangan China yang memberikan larangan pada penyediaan transaksi aset kripto diantaranya, yaitu Asosiasi Perbankan China, Asosiasi Keuangan Internet Nasional China serta Asosiasi Pembayaran dan Kliring China.

Berdasarkan data penelitian Universitas Cambridge, penambangan Bitcoin menghabiskan energi sekitar 128,88 terrawatt-jam per tahun, secara global China menyumbang 65% dari semua aktivitas penambangan Bitcoin. 

Kebijakan pemerintah China tentunya membuat masyarakat beramai-ramai menjual aset kripto mereka, hal ini sangat berdampak pada turunnya harga Bitcoin. Mengingat China merupakan negara dengan penambang Bitcoin terbesar di dunia. Kebijakan ini juga sebelumnya pernah terjadi pada tahun 2017 silam.

Peluang Kenaikan Harga Bitcoin

Setelah mengalami harga penurunan yang ekstrim, Pada 25 Mei lalu, Bitcoin mulai mengalami penguatan sebesar 11,33% menyebabkan harga Bitcoin mengalami kenaikan seharga Rp 522,69 juta. Hal tersebut terjadi setelah CEO Tesla, Elon Musk membagikan cuitannya pada 22 Mei 2021 di akun Twitter pribadinya.

Cuitan tersebut merupakan balasan dari pertanyaan publik kepada Elon Musk mengenai pendapatnya lantaran banyak orang marah kepadanya karena aset kripto. Jika diterjemahkan, cuitan pada akun Twitternya “Pertarungan sebenarnya adalah antara fiat & crypto. Secara seimbang, saya mendukung yang terakhir (kripto).” Cuitannya tersebut telah di-retweet lebih dari 13 ribu dan disukai lebih dari 66 ribu.

Selain itu, Elon Musk juga membagikan cuitan lainnya yang menginformasikan dirinya telah melakukan pembicaraan dengan penambang bitcoin di Amerika Utara. Mereka berkomitmen untuk mempublikasikan rencana penggunaan energi terbarukan dan meminta penambang di seluruh dunia untuk melakukan hal yang sama. Setelah cuitannya tersebut, harga btc usd mengalami kenaikan kembali hingga menyentuh angka $39.500 atau sekitar Rp 564,85 juta.

Berdasarkan kedua poin di atas, harga Bitcoin dapat kembali naik diakibatkan atensi besar  dari banyak masyarakat terhadap Elon Musk, sehingga memberikan pengaruh kepada pergerakan harga pasar. 

Sebagai trader tentu penting untuk mengetahui segala informasi khususnya kebijakan-kebijakan terhadap aset kripto yang dilakukan oleh pemerintah setempat, hal tersebut tentunya dapat menjadi penyebab Bitcoin turun. Tokocrypto telah terdaftar secara resmi dan bersertifikasi ISO 27001. Segera, memulai investasi Bitcoin serta aset kripto lainnya di Tokocrypto!

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular