Altcoin News
Ethereum dan Perebutan Yield: Apakah ETH Bisa Kembali Unggul?
Sebagai blockchain Proof‑of‑Stake (PoS) terbesar, Ethereum telah lama menjadi pilihan utama bagi pengguna yang mencari yield on‑chain melalui staking.
Namun, sekarang yield-nya turun di bawah 3%, yang menjadikannya kalah saing dibanding protokol DeFi dan stablecoin beryield tinggi.
Kini yang menjadi pertanyaan, apakah ETH bisa mengatasinya dan merebut kembali posisi unggul?
Baca Juga: Ethereum Terkonsolidasi: Rebound ke $4.000 atau Koreksi ke $2.100?
Daftar Isi
Yield Staking ETH Turun di Bawah 3%
- Pengguna yang mengunci ETH (tingkat staking) kini menerima hasil di bawah 3% per tahun, menurun dari puncak sekitar 5,3% setelah The Merge.
- Dari total pasokan sekitar 35 juta ETH, atau sekitar 28%, saat ini digunakan untuk staking.
- Pilihan staking non‑solo seperti Lido atau via bursa mengenakan biaya 10–25%, makin menurunkan hasil bersih yang diterima pengguna.
Kompetisi Ketat dari Stablecoin Ber-yield
Stablecoin on‑chain yang membayar yield—seperti sUSDe, SyrupUSDC, sUSDS, USDY, dan OUSG—sekarang menawarkan 4–6,5% APR, jauh melebihi staking ETH.
- sUSDe milik Ethena bahkan sempat memberikan 10–25%, sekarang menurun ke sekitar 6%.
- SyrupUSDC saat ini memberikan ~6,5%, sementara USDY dan OUSG dari Ondo Finance menawarkan 4–4,5%.
- Sector ini telah tumbuh 235% sepanjang tahun, mengukuhkan posisi stablecoin yield sebagai alternatif yang semakin diminati.
DeFi Lending: Fleksibel & Kompetitif
Protokol lending seperti Aave, Compound, dan Morpho juga menawarkan yield melalui pinjaman kripto:
- Yields stabil rata-rata berada di kisaran 5% untuk USDC dan 3,8% untuk USDT, bisa melonjak saat bull market aktif.
- Model ini menguntungkan karena bersifat algoritmik, fleksibel, dan tidak terkait suku bunga bank tradisional.
Ekosistem ETH Masih Kuat
Meskipun yield staking ETH turun, sebagian besar produk kompetitor, stablecoin yield dan DeFi lending yang dijalankan di atas jaringan Ethereum:
- Mereka meningkatkan usage & aktivitas transaksi ETH.
- Fee jaringan (priority fee, MEV) turut memberi imbalan tambahan bagi validator/stakers.
- Permintaan staking, walau turun, tetap stabil karena lock‑up jangka panjang dari institusi.
Sehingga tidak benar ETH kalah total dalam “yield wars”—ia hanya bertransformasi: yield sudah menyebar ke produk yang dijalankan di atasnya.
Prospek ETH di Arena Yield
Tantangan | Potensi ETH |
---|---|
Yield lebih dari 3% | Masih lebih baik dari Solana (~2.5%) dan inflasi relatif rendah (~0.7%) |
Kompetisi stablecoin/protokol | Namun berbagai instrumen ini memperkuat penggunaan Ethereum |
Adopsi institusi & staking ETF | Permintaan institusi meningkat (lihat inflasi staking tinggi) |
Ekosistem DeFi & RWA | Protokol tokenisasi obligasi dan stablecoin yield turut membuat ETH krusial sebagai lapisan dasar. |
Strategi untuk Stakeholder
- Staker Solo: Masih memperoleh yield terbaik, tapi butuh 32 ETH dan sumber daya teknis.
- Pengguna Liquid Staking (Lido, stETH): Menawarkan fleksibilitas untuk dipakai dalam DeFi, meski potensi hasil lebih rendah.
- Investor DeFi: Bisa mencari yield dari stablecoin dan lending, sambil tetap mendukung jaringan Ethereum.
- Institusi: Dapat memanfaatkan staking ETF, custody, dan layanan seperti Lido/stETH via custodian—semakin didukung oleh kejelasan regulasi.
Baca Juga: Ethereum Golden Cross Semakin Dekat: Akankah Reli Besar Terulang?
Ethereum tengah bersaing dalam “battle for yield”, menghadapi stablecoin dan DeFi lending yang menawarkan hasil lebih tinggi.
Meski yield staking turun di bawah 3%, ekosistem ETH tetap kuat sebagai lapisan infrastruktur bagi banyak instrumen ini.
Sebaliknya, banyak yield-bearing stablecoin dan protokol DeFi bergantung sepenuhnya pada Ethereum untuk operasional.
Dengan dukungan institusi dan adopsi protokol yield lain di atasnya, Ethereum mungkin tidak “kalah”, tetapi sedang berevolusi dari center of yield menjadi center of infrastruktur ekonomi on-chain.
Ini bisa menjadi kekuatan tersendiri dalam jangka panjang, apalagi jika yield staking kembali naik seiring berkurangnya ETH yang tersedia untuk staking dan meningkatnya penggunaan jaringan.
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekaran
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.