Connect with us

Policy & Regulations

Indonesia Berpotensi Pimpin Pertumbuhan Kripto di Asia Tenggara

Published

on

Ilustrasi investasi aset kripto di Indonesia.

Pertumbuhan industri aset kripto di Indonesia sudah tidak bisa dipandang sebelah mata. Banyak ahli yang memprediksi Indonesia akan memimpin pertumbuhan industri kripto dan blockchain di kawasan Asia Tenggara.

Director, Finance Programs and Chair, Administrative Sciences Department Metropolitan College, Boston University, Professor Irena Vodenska, Ph. D., CFA, mengatakan ekosistem aset kripto di Indonesia terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Indonesia diprediksi akan menjadi pemimpin sentral ekosistem kripto dan blockchain di Asia Tenggara.

Menurut Irena, setiap negara punya pertimbangannya masing-masing dalam pengadopsian aset kripto, baik dari sisi regulasi dan manfaatnya. Misalkan, di Amerika serikat, kesadaran untuk mengadopsi kripto sudah terbangun sejak 2013. Hal tersebut didasarkan atas pemahaman dan perlakuan Bitcoin yang sudah dianggap sama seperti sebuah properti.

Adapula Jepang yang menjadi pemimpin dari penerapan mata uang kripto dalam sistem hukum negaranya. “Jepang juga memiliki jumlah trader bitcoin terbesar dengan akumulasi total transaksi mencapai 40% transaksi bitcoin dunia di Q4 pada 2017,” ujar Irena dikutip Antara.

Director, Finance Programs and Chair, Administrative Sciences Department Metropolitan College, Boston University, Professor Irena Vodenska, Ph. D., CFA dalam Konferensi Internasional Manajemen di Pasar Berkembang Ketujuh (7th International Conference on Management in Emerging Markets/ICMEM) 2022 yang digelar oleh Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) secara virtual, Rabu (10/8). Foto: SBM ITB.
Director, Finance Programs and Chair, Administrative Sciences Department Metropolitan College, Boston University, Professor Irena Vodenska, Ph. D., CFA dalam Konferensi Internasional Manajemen di Pasar Berkembang Ketujuh (7th International Conference on Management in Emerging Markets/ICMEM) 2022 yang digelar oleh Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) secara virtual, Rabu (10/8). Foto: SBM ITB.

Baca juga: Mengenal Mushroom Mob NFT, Proyek ‘Jamur’ Digital Fokus di Kesehatan Mental

Adopsi Kripto dan Blockchain di Berbagai Negara

Australia menjadi salah satu negara yang maju soal adopsi kripto dan blockchain. Masyarakat Negeri Kangguru itu sedang mengadopsi teknologi transaksi Bitcoin dan aset kripto dengan rentang waktu penerapan dua tahun. Switzerland adalah salah satu negara yang menjadi rumah dari perusahaan terkemuka terkait pengembang teknologi blockchain di dunia.

Switzerland bahkan disebut sebagai “CryptoValley” yang serupa dengan Silicon Valley di AS. Swiss menawarkan platform yang sangat kuat untuk peningkatan pertumbuhan ekosistem aset kripto global. Mulai dari infrastruktur yang mumpuni, talenta kerja kelas dunia dan lain sebagainya.

Selain itu, akses terhadap pemerintahan Swiss yang ramah kripto lewat penerimaan pembayaran pajak dengan kripto dan sistem pemilihan berbasis blockchain.

Di kawasan Asia lainnya, ada China yang menerima teknologi terkait dengan tangan terbuka. Saat ini, China merupakan rumah bagi berbagai usaha rintisan berbasis blockchain.

Dari sisi perbankan, terdapat konsorsium yang menyatakan akan maju dan mendalami blockchain. Terakhir dari sisi pemerintah China, mereka secara aktif mendukung top aset kripto dan platform smart contact.

Ilustrasi market kripto di Indonesia.
Ilustrasi market kripto di Indonesia.

Baca juga: Tiga Aset Kripto Potensi Reli Dampak dari The Merge Ethereum

Aset Kripto Investasi Spekulatif

Menurut Irena, kripto masih merupakan aset investasi yang spekulatif. Hal tersebut mengacu pada kondisi natural dari aset kripto yang masih belum stabil. Volatilitas dari nilai aset yang cepat justru bisa menimbulkan ketidakpastian bahkan kekacauan.

“Penerapan mata uang digital (Central Bank Digital Currency/CBDC) diharapkan dapat berjalan di seluruh dunia untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama,” jelas Irena.

Lebih lanjut, Irena mengemukakan pada dasarnya penggunaan teknologi yang berkembang dalam sektor keuangan ini bisa berpotensi mencapai tujuan dari prinsip berkelanjutan. Terutama dalam menumbuhkan dan mempromosikan proyek-proyek berbasis pembangunan yang berkelanjutan.

Namun, menurut Irena, hingga hari ini dan beberapa tahun kedepan, penggunaan CBDC tidak akan menggantikan secara utuh uang yang ada. Orang tidak bisa dipaksa untuk menggunakan mata uang digital. Karena hal tersebut dapat menimbulkan ketidakadilan bagi banyak pihak. Dengan demikian, penggunaan CBDC dan mata uang negara-negara perlu digunakan secara bersamaan.

Market

The Fed Ingatkan Bank: Tolak Blockchain, Takluk di Era Digital

Published

on

By

Ilustrasi The Fed naikan suku bunga buat market kripto perkasa.

Federal Reserve alias The Fed melalui Michelle Bowman selaku Wakil Ketua Pengawas, menegaskan dalam Wyoming Blockchain Symposium (19 Agustus 2025) bahwa bank-bank tradisional harus segera mengadopsi blockchain atau berisiko menjadi tidak relevan.

Bowman menyampaikan bahwa kini bukan saatnya lagi para regulator dan institusi keuangan mengedepankan skeptisisme berlebihan.

Dunia bergerak cepat, dan teknologi seperti blockchain bukan hanya tren, melainkan peluang yang mesti dirangkul agar bank tetap berada di jantung sistem keuangan.

Baca Juga: The Fed Tegaskan Adopsi Blockchain Bukan Cuma Pilihan

Tokenisasi: Praktik Segera dengan Manfaat Nyata

Menurut laporan Crypyoslate pada Jumat (22/8), satu aplikasi paling mendesak dari blockchain adalah tokenisasi aset.

Melalui teknologi ini, aset dapat ditransfer secara digital tanpa perantara tradisional untuk meniadakan proses manual yang memicu latensi dan meningkatkan risiko operasional.

Bowman mendorong kebijakan regulasi yang mendukung masalah ini agar tokenisasi bisa lepas dari lintasan pilot project dan menjadi arus utama di sektor keuangan.

cara transfer crypto di jaringan blockchain

Blockchain: Kunci Anti-Kecurangan

Bowman mengatakan, blockchain juga menyimpan potensi untuk mereduksi tindakan fraud, seperti pencurian identitas dan scam, karena sifatnya yang transparan

Menurut Bowman, jika teknologi ini terbukti mencegah kejahatan finansial, regulator wajib mendukung implementasinya, bukan justru menghambat.

Siapa Cepat, Dia yang Bertahan

Selain itu, Bowman memperingatkan bahwa pilihan tidak lagi bersifat opsional.

“Jika bank tidak bergerak, mereka bisa bypassed oleh teknologi baru dan kehilangan signifikansi di ekosistem keuangan,” tutur Bowman.

Dengan dukungan terhadap tokenisasi, kebijakan antiperspektif kripto, dan penghilangan hambatan reputasional terhadap bank yang melayani industri digital asset, The Fed memperlihatkan arah baru: dari penanganan konservatif menuju adaptasi proaktif.

Kebijakan Kunci

FokusKonten Singkat
Mindset RegulatorDari skeptis menjadi kolaboratif terhadap teknologi baru.
TokenisasiTransfer aset digital lebih efisien tanpa perantara tradisional.
Pencegahan FraudBlockchain sebagai mekanisme proteksi finansial yang efektif.
Regulasi ReputasiReputational risk tidak lagi menjadi hambatan layanan bank ke industri kripto.

Baca Juga: Ketua The Fed Dukung Keterlibatan Bank AS dalam Aktivitas Kripto

Dengan demikian, apa yang dimulai sebagai sinyal samar di dalam pidato Bowman kini berubah menjadi dorongan formal untuk membuka jalan blockchain dan tokenisasi sebagai bagian penting masa depan institusi keuangan.

Jika bank gagal adaptasi, kata Bowman, mereka berisiko digeser inovasi.


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekaran

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.

Continue Reading

Policy & Regulations

The Fed Tegaskan Adopsi Blockchain Bukan Cuma Pilihan

Published

on

By

Perhatikan! Inilah Titik Penting Agar Harga Bitcoin Menguat Lagi

Federal Reserve’s (The Fed) Vice Chair for Supervision, Michelle Bowman, memperingatkan bahwa perbankan tradisional berisiko kehilangan relevansi jika terus mengabaikan teknologi blockchain.

Dalam acara Wyoming Blockchain Symposium pada 19 Agustus, Bowman menekankan perlunya “bahkan menghilangkan mindset terlalu hati-hati” dan merangkul inovasi seperti tokenisasi dan blockchain sebagai kebutuhan strategis.

“Sangat penting bahwa bank dan regulator terbuka terhadap teknologi baru dan meninggalkan mindset terlalu hati-hati,” kata Bowman seperti dikutip dari Cryptoslate pada Kamis (21/8).

Menurutnya, regulator harus memahami produk dan layanan baru serta mengenali utilitas dan kebutuhan untuk mengadopsi teknologi di sektor keuangan tradisional.

Bowman menambahkan, memilih tidak bergerak berarti menyerahkan ruang tersebut kepada inovator baru berbasis teknologi.

Ia juga memperingatkan, jika tak disikapi sekarang, bank-bank bisa berada di pinggiran sistem keuangan masa depan.

Baca Juga: Ketua The Fed Dukung Keterlibatan Bank AS dalam Aktivitas Kripto

Tokenisasi & Pencegahan Penipuan

Bowman menyoroti tokenisasi sebagai kasus penggunaan blockchain dengan nilai aplikasi nyata yang memungkinkan transfer digital aset tanpa perantara, mempercepat proses, dan mengurangi risiko operasional.

Lebih jauh, teknologi ini juga dapat meningkatkan sistem keamanan melalui pelacakan transaksi yang transparan dan sulit dimanipulasi.

Bowman dan sejumlah pejabat The Fed ingin melihat pendekatan regulasi yang lebih adaptif, menghindari kerangka aturan yang membebani sektor inovasi.

Dia berpendapat bahwa aturan yang jelas dan transparan justru tidak efektif jika terlalu rumit dan menghambat.

Sebelumnya, komponen risiko reputasi telah dihapus dari panduan pengawasan perbankan, sebagai tanda upaya mengurangi hambatan subjektif terhadap implementasi teknologi baru.

Progresif di Tengah Batas Tradisional

Gerakan ini bukan berdiri sendiri. Ketua The Fed, Jerome Powell, pada Juni lalu menyatakan bahwa Fed tidak mempermasalahkan bank yang melayani perusahaan kripto, dengan beberapa catatan.

Selama memenuhi standar perlindungan konsumen dan pengelolaan risiko, seraya menyingkirkan hambatan seperti “risiko reputasi” dalam pengawasan.

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga mendorong inisiatif eksekutif agar bank tidak lagi mendiskriminasi bisnis kripto dengan potensi denda terhadap institusi yang memblokir transaksi terkait kategori tersebut.

Ilustrasi Bank Sentral AS, The Fed. Foto: Shutterstock.
Ilustrasi Bank Sentral AS, The Fed. Foto: Shutterstock.

Risiko dan Tantangan

Walaupun tokenisasi menawarkan efisiensi, tetap ada tantangan realistis:

  • Regulasi dan standar keamanan belum merata secara global.
  • Risiko systemic jika adopsi dilakukan terburu-buru tanpa uji coba matang.
  • Masih adanya skeptisisme soal skalabilitas dan interoperabilitas sistem blockchain dengan sistem perbankan tradisional.

Baca Juga: Inflasi dan Belanja Melambat, The Fed Diperkirakan Tahan Suku Bunga

Persimpangan Sejarah untuk Industri Perbankan

Secara keseluruhan, pernyataan The Fed menunjukkan era baru, bank tak bisa lagi berdiri tenang sementara dunia keuangan bergerak cepat.

Tokenisasi, blockchain, dan stablecoin bukan opsi masa depan, mereka adalah alat vital yang harus diadopsi untuk mempertahankan relevansi dan kekuatan dalam ekonomi digital.

Institusi yang berani membuka diri terhadap inovasi ini akan memiliki peluang besar untuk tetap memimpin. Sebaliknya, yang tertinggal, bisa saja berubah menjadi “relics” industri masa lalu.


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.

Continue Reading

Market

Buenos Aires Buka Opsi Bayar Pajak dengan Kripto via BA Cripto

Published

on

By

Buenos Aires baru saja mengambil langkah visioner dalam integrasi teknologi blockchain dengan sistem publik.

Kini, warga dan perusahaan di Ibu Kota Argentina itu dapat membayar pajak dan berbagai layanan pemerintah dengan kripto hanya lewat scan QR.

Pembayaran Pajak dan Layanan Publik dengan Kripto

Dalam inisiatif bernama “BA Cripto”, pemerintah Kota Buenos Aires mengumumkan bahwa mulai sekarang, pajak seperti ABL (beban properti), patentes (izin usaha atau kendaraan), bahkan trámites no tributarios (retribusi lalu lintas) seperti lisensi mengemudi dan denda lalu lintas.

Warga Buinos Aires bisa membayar pajak yang disebutkan secara langsung menggunakan kripto melalui kode QR dan berbagai dompet digital. Ini bukan hanya simbol perubahan, tetapi praktik langsung dengan hanya butuh ponsel untuk membayar.

Baca Juga: Negara-Negara dengan Pajak Kripto Tertinggi

Empat Langkah Revolusioner untuk Sektor Kripto

Inovasi ini tidak berhenti di pembayaran kripto saja. Jorge Macri, Kepala Pemerintahan, memperkenalkan empat langkah strategis agar Buenos Aires menjadi destinasi utama bagi inovatif digital:

  • Nomenklator Fiskal Baru: Kategori khusus untuk transaksi kripto memudahkan perusahaan mengklasifikasikan aktivitas mereka secara tepat saat melapor pajak.
  • Pengecualian Recaudación Bancaria: Penyedia layanan kripto atau PSAV kini tidak perlu lagi menyetor retensi kepada pemerintah, mengurangi beban administratif dan mempermudah arus kas.
  • Basis Pengenaan Pajak Berdasarkan Keuntungan (Gain Only): Pajak hanya dikenakan pada selisih harga jual-beli, bukan keseluruhan volume transaksi—ini menjadikan perdagangan kripto sejajar dengan instrumen keuangan lain.
  • Pembayaran Pajak via QR dari Semua Wallet: Bukan hanya platform tertentu, pemerintah menghadirkan integrasi luas agar pembayaran UMA bisa dilakukan dari any dompet digital secara langsung.

Buenos Aires: Saingan Serius Ekonomi Digital Regional

Argentina punya kira-kira 10 juta akun kripto, sekitar 22% dari volume regional Latin Amerika. Di Kota Buenos Aires sendiri, sekitar 10.000 orang menerima penghasilan internasional lewat kripto atau PayPal.

Dengan infrastruktur yang semakin responsif terhadap ekonomi digital, kota ini siap jadi magnet bagi fintech dan blockchain.

“Tujuan kami adalah agar Kota ini menjadi pemimpin global dalam kripto. Kami sudah punya SDM unggul, sekarang membangun alat dan aturan yang mendukung,” ujar Jorge sebagaimana dikutip dari BeIncrypto pada Rabu (20/8).

Ilustrasi pajak. Sumber: Pxhere.

Dampak Ekosistem dan Regulasi

Langkah ini membawa angin segar bagi ekosistem kripto:

  • Likuiditas & Transparansi Tinggi: Pembayaran instan via dompet digital mempercepat arus kas dan mempermudah pelaporan, berlawanan dengan birokrasi lama.
  • Regulasi yang Jelas dan Kondusif: Banyak perusahaan kripto kini mendapatkan kepastian hukum—sebuah sinyal penting bagi investor dan startup global.
  • Formalitas Industri Kripto: Kegiatan kripto masuk dalam sistem perpajakan formal, membantu negara memantau dan mengatur secara efektif.

Representatif dari Binance, Bitso, Bitcoin Argentina, Ethereum Foundation, dan lainnya hadir mendukung transformasi ini, menandakan sinergi kuat antara pemerintah dan komunitas industri.

Tantangan & Langkah Selanjutnya

Meski inovatif, ada tantangan yang perlu diantisipasi:

  • Keamanan dan Perlindungan Konsumen: Pembayaran kripto harus dilengkapi custodian aman dan sistem anti-penipuan setara kepercayaan sistem tradisional.
  • Volatilitas Nilai Aset Digital: Kripto sangat volatil—bagaimana penyesuaian harga pajak dengan fluktuasi nilai aset?
  • Literasi Digital & Infrastruktur Digital: Perlu edukasi agar masyarakat dan pelaku bisnis siap memakai sistem digital secara masif.

Baca Juga: Pekerja Lepas di Argentina Bisa Digaji Bitcoin dan Ethereum

Buenos Aires Menuju “Kripto Smart City”

Buenos Aires mengambil langkah strategis dengan membuka jalan menuju ekonomi digital inklusif, efisien, dan inovatif.

Dengan memungkinkan pembayaran pajak via kripto dan menyederhanakan regulasi, ia tidak hanya memfasilitasi milenial dan pelaku teknologi, tapi juga meletakkan batu fondasi bagi ekonomi masa depan.

Kota ini kini bukan hanya bicara kripto, tapi sudah menjalaninya.


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.

Continue Reading

Trending