Pada tahun ini, Bitcoin mencetak rekor harga tertinggi baru dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Bitcoin juga menunjukkan market dominance (dominasi pasar) yang mengukuhkan posisinya sebagai kripto nomor wahid. Tetapi, ada ukuran lain, yaitu hash rate, yang di tahun ini juga mencapai titik tertinggi baru selama riwayatnya. Apa itu hash rate, dan apa maknanya? Mengapa pegiat kripto menggunakannya untuk mengukur kesehatan jaringan Bitcoin?
Hash rate adalah ukuran daya komputasi jaringan Bitcoin. Ketika Bitcoin ditambang, blok-blok yang berisi transaksi terverifikasi harus di “hash” sebelum ditambahkan ke rantai blok. Setiap hash diciptakan dengan cara menyelesaikan teka-teki matematika yang sangat sulit. Hash rate adalah ukuran seberapa banyaknya jaringan Bitcoin mencoba memecahkan teka-teki tersebut setiap detiknya.
Hal ini berarti hash rate adalah indikator bagus untuk menunjukkan kesehatan jaringan Bitcoin. Hash rate yang tinggi, dibanding yang rendah, lebih bagus sebab artinya jaringan Bitcoin lebih tahan terhadap serangan 51 persen. Semakin tinggi hash rate jaringan, semakin besar jumlah penambang yang dibutuhkan untuk melancarkan serangan 51 persen.
Hash rate yang tinggi menyulitkan koordinasi logistik jumlah komputer yang dibutuhkan untuk melakukan serangan tersebut, dengan asumsi tidak ada satu entitas yang mengendalikan atau menguasai mayoritas hash rate dari jaringan Bitcoin.
Kepemilikan hash rate adalah hal yang patut diawasi. Riset The Next Web pada Oktober 2018 menemukan 80 persen penambangan Bitcoin dilakukan oleh hanya enam kelompok penambang, di mana lima di antaranya dikelola secara langsung oleh individu atau perusahaan dari Tiongkok. Secara teori, Tiongkok memiliki pengaruh besar terhadap jaringan Bitcoin.
Hash rate diukur menggunakan satuan hash per second, atau disingkat H/s. Saat ini, hash rate jaringan Bitcoin adalah sebesar 74 EH/s. Seiring bertumbuhnya jaringan Bitcoin sehingga mampu melakukan lebih banyak hash per detik, meningkat pula hash rate-nya. Maraknya perangkat pertambangan Application Specific Integrated Circuit (ASIC) juga turut menyumbang terhadap semakin tingginya hash rate Bitcoin.
Selama riwayat hidup Bitcoin, jaringannya telah bertumbuh begitu kuat sehingga bisa menghitung hash sampai quintillion(satu juta triliun, menurut standar ukuran Amerika Serikat). Agar mudah dipahami, 74 quintillion hash per detik ditulis sebagai 74 EH/s.
Selain itu, hash rate jaringan blockchain juga umum ditulis menggunakan ukuran kH/s (seribu hash per detik), MH/s (satu juta hash per detik), GH/s (satu miliar hashper detik), TH/s (satu triliun hash per detik), PH/s (satu quadrillion hash per detik) dan ZH/s (satu sextillion hash per detik).
Kendati jaringan Bitcoin semakin kuat, bukan berarti blok transaksi diverifikasi lebih cepat. Bitcoin dirancang agar menambang satu blok setiap 10 menit, kurang lebih. Jaringan Bitcoin menjaga laju produksi tersebut dengan menyesuaikan kesulitan penambangan setara dengan hash rate jaringan.
Hash rate yang semakin tinggi membuat penambang Bitcoin lebih sulit menyelesaikan teka-teki matematisnya. Seiring meningkatnya hash rate, meningkat pula kesulitan penambangan Bitcoin. Hal tersebut adalah salah satu faktor yang membuat jaringan Bitcoin sebagai jaringan paling aman di dunia saat ini.