Connect with us

Crypto

ETH Bakal Langka, Kini Masuk Tahap Akhir

Published

on

eth bakal langka

Kabar pembaruan blockchain Ethereum (ETH) kini kembali menggema. Pembaruan bakal membuat jumlah ETH jadi lebih langka. Prosesnya di tahap akhir sudah dimulai.

ETH Akan Menjadi Aset yang Langka

Berdasarkan laporan dari Decrypt, hard fork London, pembaruan terjadwal di blockchain Ethereum, kini kali pertama menuju ke jaringan uji blockchain.

Tim Beiko dari Ethereum Foundation belum lama ini mengumumkan bahwa London akan aktif di test net Ropsten sekitar  24 Juni 2021 mendatang, diikuti oleh Goerli pada 30 Juni 2021 dan Rinkeby pada 7 Juli 2021.

Tetapi tanggal-tanggal tersebut bukanlah waktu pasti, karena semua ini masih akan bergantung dengan berapa lama waktu yang dibutuhkan block untuk ditambang.

“Setelah pemutakhiran berhasil diaktifkan di jaringan ini, block akan ditetapkan untuk main net Ethereum, yang seharusnya pada  Juli,” kata Ethereum, dilansir dari pengumuman resmi mereka, Jumat (18/6/2021).

Baca Juga: Analis Plan B: Harga Bitcoin Bisa Sentuh Rp 6,5 Milyar di Akhir Tahun 2021

Dikabarkan, pembaruan London tersebut akan menerapkan lima Proposal Peningkatan Ethereum (EIP) terpisah, yang merupakan perubahan pada kode blockchain yang harus disetujui secara luas oleh anggota komunitas sebelum dapat diadopsi secara penuh.

Dan yang terbaru, setiap kali seseorang melakukan transaksi atau berinteraksi dengan smart contract di Ethereum, mereka harus memutuskan biaya dengan cara yang cukup unik, yakni dengan menebak (kira-kira).

Advertisement

Untuk mendorong transaksi dengan cepat, Anda dapat menetapkan biaya tinggi, kecuali memastikan penambang akan memasukkannya ke dalam block.

Jika Anda lowball (sengaja atau tidak), transaksi Anda kemungkinan akan menunggu hingga penambang tidak terlalu sibuk memroses transaksi dengan bayaran lebih tinggi.

Kecepatan adalah peran penting dalam beberapa kasus, termasuk saat berdagang di bursa terdesentralisasi berbasis Ethereum seperti Uniswap, di mana harga token dapat berayun dengan cepat yang dapat menyebabkan pedagang kehilangan uang jika mereka menunggu (bahkan dalam beberapa menit saja).

Akan Jadi Aset Deflasi

Selain itu, salah satu yang paling menarik dari pembaruan ini adalah akan ditambahkannya fitur burn (pembakaran) terhadap Ether (ETH), sedikit mengadopsi sistem Bitcoin.

Mekanisme burn memastikan mengurangi jumlah ETH yang beredar alias lebih langka.

Cara itu pula guna menekan laju inflasi akibat pasokan ETH yang terlampau banyak.

Fitur burn terkait dengan EIP-1559 yang kelak memastikan setiap ETH yang digunakan sebagai biaya transaksi (gas fee) akan di-burn (dimusnahkan). Itu yang kelak jumlah ETH jauh lebih langka daripada sebelumnya.

Advertisement

Cara ini sebenarnya serupa dengan mekanisme burn di blockchain Ripple, di mana XRP di-burn untuk setiap transaksinya. Perbedaannya hanya terletak pada pasokan unit kripto-nya.

XRP misalnya masih dibatasi pasokannya maksimalnya, yakni 100 milyar XRP. Sedangkan ETH memang tak ada batasan, sekalipun itu nanti masuk Ethereum 2.0.

Itu akan berdampak pada tertekannya tingkat inflasi ETH, karena pasokan ETH pada dasarnya tidaklah terbatas.

Sejumlah penambang (miner) ETH ada yang tak setuju dengan itu, karena bisa berdampak pada berkurangnya pendapatan mereka, karena imbalan transaksi hanya akan berasal dari pengguna transaksi itu sendiri.

Skenarionya begini. Pengguna A mengirimkan ETH kepada pengguna B. Maka pengguna A menambahkan sejumlah kecil ETH sebagai biaya transaksi. Lalu beberapa ETH lagi diberikan kepada penambang.

Mekanisme burn adalah bagian dari rencana menuju Ethereum 2.0 yang diperkirakan akan rampung pada tahun 2022 atau tahun 2023 mendatang.

Kala itu Ethereum tak lagi mengandalkan Proof-of-Work seperti saat ini, melainkan murni Proof-of-Stake yang lebih hemat energi.

Advertisement

Baca Juga: MicroStrategy Beli Bitcoin Lagi, Setara Rp7 Triliun

Ethereum 2.0 memastikan biaya transaksi menjadi lebih rendah dan mampu menangangi volume transaksi yang jauh lebih banyak.

Penambang di Ethereum 2.0 disebut “node validator” akan mendapatkan imbalan ETH secara tahunan. Besarannya tergantung pada jumlah node validator dan jumlah ETH yang di-stake di sistem.

Imbalan paling kecil adalah 4,9 persen secara tahunan (APR), jikalau jumlah total ETH yang di-stake adalah 10 juta ETH. Rinciannya bisa dilihat di situs ini.

Sejumlah analis dan pengamat yang berpandangan, nilai ETH akan menjadi semakin besar dan diminati jika proses pembaruan ini telah berjalan 100 persen.

Ujung-ujungnya sejumlah produk investasi terkait ETH berpotensi semakin beragam dan dibeli oleh investor institusi.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Popular