Academy
APY vs APR: Apa Bedanya?
Ketika Anda menjelajahi produk keuangan, terutama di dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi), mungkin Anda pernah mendengar dua istilah yang mirip: APY dan APR. Meskipun keduanya terkait dengan bunga, ada perbedaan penting yang harus Anda pahami.
Apa itu APY dan APR?
- APY (Annual Percentage Yield): Ini adalah persentase hasil tahunan yang mencakup bunga majemuk. Bunga majemuk artinya Anda mendapatkan bunga dari bunga yang telah diperoleh sebelumnya. Frekuensi peracikan bisa harian, mingguan, bulanan, atau triwulanan, yang mempengaruhi jumlah total bunga yang diperoleh.
- APR (Annual Percentage Rate): Ini adalah suku bunga tahunan yang tidak mencakup bunga majemuk. APR lebih sederhana dan tidak memperhitungkan efek peracikan, sehingga menghasilkan jumlah bunga yang lebih sedikit dibandingkan APY dalam jangka panjang.
Contoh Sederhana
Jika Anda menaruh $10.000 di rekening dengan APR 20%, setelah satu tahun, Anda akan memperoleh $2.000 bunga, sehingga total saldo Anda menjadi $12.000. Namun, dengan APY, bunga dihitung secara majemuk, artinya bunga yang diperoleh setiap bulan atau hari akan ditambahkan ke saldo pokok, sehingga Anda akan mendapatkan lebih banyak bunga.
Dengan APR 20% dan peracikan bulanan, saldo Anda akan menjadi $12.194 setelah satu tahun. Jika bunga diperhitungkan setiap hari, Anda bahkan bisa mendapatkan $12.213.
Mengapa APY Lebih Tinggi?
Peracikan bunga menciptakan efek domino, di mana bunga yang diperoleh setiap periode ditambahkan ke pokok sehingga semakin banyak bunga yang bisa diperoleh pada periode berikutnya. Ini membuat APY selalu lebih tinggi dari APR ketika bunga dimajemukkan lebih sering. Semakin sering peracikan bunga dilakukan (harian, misalnya), semakin besar jumlah akhir yang Anda dapatkan.
Cara Menghitung APY dari APR
Untuk menghitung APY, Anda bisa menggunakan rumus atau kalkulator online yang mempertimbangkan frekuensi peracikan. Misalnya, APR 20% dengan peracikan bulanan setara dengan APY 21,94%, dan dengan peracikan harian, setara dengan APY 22,13%.
Perbandingan Bunga: APR vs APY
Saat Anda membandingkan produk keuangan, pastikan Anda memahami apakah mereka menggunakan APR atau APY. Jika satu produk menampilkan APY dan yang lain APR, penting untuk melakukan konversi agar perbandingan lebih adil. Produk dengan APY yang lebih tinggi mungkin tidak selalu lebih menguntungkan daripada APR yang lebih rendah, tergantung pada frekuensi peracikan.
Hal yang sama berlaku di dunia DeFi dan kripto. Saat Anda melihat produk seperti staking atau tabungan kripto, pastikan Anda membandingkan APY dan APR secara seimbang. Lebih penting lagi, pahami bahwa nilai APY dalam kripto mungkin berbeda dengan mata uang fiat, karena harga aset kripto dapat berfluktuasi.
Kesimpulan
Meskipun APY dan APR terdengar mirip, perbedaan utamanya terletak pada apakah bunga majemuk diperhitungkan atau tidak. APY, yang mencakup peracikan bunga, selalu lebih tinggi dan lebih kompleks. Untuk memaksimalkan keuntungan Anda, penting untuk memahami kedua metrik ini, membandingkan produk keuangan dengan hati-hati, dan selalu memperhatikan frekuensi peracikan bunga.
Jika kamu ingin mengetahui lebih dalam mengenai aset kripto atau cryptocurrency, bisa baca artikel “Belajar Crypto untuk Pemula Mulai Dari Sini.”
Sumber: Binance Academy
-
Altcoin News5 days ago
3 Airdrop Kripto di Minggu Kedua Oktober: Inilah yang Perlu Anda Ketahui
-
Altcoin News5 days ago
Harga NEIRO Meroket 50%: Apa yang Mendorong Lonjakan?
-
Market6 days ago
Market Sinyal Harian: Potensi Pergerakan Kripto pada 7 Oktober 2024
-
Bitcoin News4 days ago
Siapa Peter Todd yang Diduga Satoshi Nakamoto di Dokumenter HBO?