Blockchain
Metaverse adalah Gambaran Masa Depan? Begini Cara Kerjanya

Daftar Isi
Metaverse adalah satu kata yang kerap diperbincangkan akhir-akhir ini. Pembahasannya pun tak lagi terbatas di dunia IT saja, tapi juga meluas ke bisnis dan bahkan pemerintahan. Diperkirakan, Metaverse inilah yang akan menjadi masa depan manusia. Namun, sebenarnya apa itu Metaverse dan bagaimana cara kerjanya? Untuk mengetahui jawabannya, mari simak ulasan berikut ini!
Metaverse adalah Fenomena yang Lagi Booming
Jika Anda melihat berita di TV atau mencari kabar terbaru lewat portal berita online dalam satu hari, Anda pasti menemukan pemberitaan seputar Metaverse. Mulai dari Metaverse sebagai pengganti media sosial, brand-brand besar yang mulai menjual produknya lewat Metaverse, hingga yang terbaru, kabar soal ibadah haji virtual melalui Metaverse.
Sayangnya, semakin ramai pemberitaan seputar Metaverse justru tidak diikuti dengan pemahaman yang lebih baik mengenai Metaverse itu sendiri. Akibatnya, banyak bermunculan definisi yang salah dan cenderung melenceng dari aslinya. Agar lebih memahami seputar dunia Metaverse ini, berikut penjelasan lengkapnya.
Apa Itu Metaverse?
Metaverse adalah sebuah dunia virtual yang difokuskan pada hubungan sosial. Di dunia Metaverse, Anda akan diajak untuk berkomunikasi dengan orang lain layaknya di dunia nyata. Saat gagasan ini diciptakan, Metaverse bertujuan untuk mendobrak batas yang memisahkan antar negara.
Metaverse memang naik daun setelah CEO Meta Platforms, Mark Zuckerberg, mengubah Facebook menjadi Meta pada 2021 lalu. Namun, sebenarnya, penggunaan istilah Metaverse sendiri sudah ada sejak lama, tepatnya pada 1992. Kala itu, Metaverse adalah suatu ruang yang menjadi metafora dari dunia nyata. Bisa dibilang cukup mirip dengan Metaverse yang ada saat ini, ya.
Baca juga: 5 kripto metaverse terbesar saat ini
Apa Kegunaan Metaverse?
Lalu, apa sebenarnya yang bisa dilakukan di Metaverse? Seperti yang telah disebutkan, Metaverse adalah suatu dunia virtual yang fokus pada hubungan sosial. Artinya, seluruh kegiatan sosial bisa dilakukan di Metaverse. Meski sekarang masih terbatas, di masa mendatang tentu akan banyak sekali hal yang bisa dilakukan di Metaverse. Untuk saat ini, berikut hal-hal yang bisa Anda lakukan di Metaverse, yaitu:
1. Bermain game
Di Metaverse, Anda bisa bermain game. Spesialnya, di Metaverse Anda bisa bermain game dengan banyak orang meski terpisah jarak dan waktu. Anda juga dapat berinteraksi langsung dengan gamers lainnya. Beberapa game yang bisa dimainkan antara lain Axie Infinity, The Sandbox, dan Decentraland.
2. Menonton konser
Situasi pandemi membuat konser sulit diselenggarakan dengan cara konvensional. Nah, ternyata Metaverse bisa memberikan alternatif solusi. Caranya adalah dengan menggelar konser di dunia Metaverse. Di konser Meta, Anda bisa menyaksikan konser artis favorit bersama orang lain. Serunya lagi, artis pun akan hadir dalam versi Meta mereka berupa avatar, lho. Seperti yang dilakukan oleh Decentraland melalui festival musik yang diadakan pada Oktober 2021 lalu

Source: https://www.instagram.com/p/CVSxspogMGk/
3. Jual-beli karya seni lewat NFT

Source: https://www.adidas.com/us/metaverse
Sudah pernah dengar soal NFT? Di Metaverse, Anda pun bisa melakukan jual beli NFT. Karya NFT yang sudah Anda beli nantinya bisa dipajang di rumah Metaverse Anda. Selain itu, Metaverse juga memberi peluang bagi Anda untuk terhubung dengan pihak yang ingin membeli dan mengoleksi NFT.
Umumnya, NFT yang tersedia di Metaverse berupa desain avatar yang bisa digunakan untuk berkeliling Metaverse, seperti yang dilakukan oleh brand olahraga ternama Adidas yang bekerja sama dengan Bored Ape Yacht Club. Selain karya seni, ada pula collectible item yang bisa diperoleh melalui NFT game.
Baca juga: Apa Itu NFT Art? Yuk Kenali Istilah dan Manfaatnya
-
Bekerja

Source: https://www.oculus.com/workrooms/
Selain untuk senang-senang, Metaverse nyatanya juga bisa dipakai bekerja. Lewat kantor virtual, nantinya Anda bisa berangkat kerja ke Metaverse. Hal ini sudah mulai diterapkan oleh Meta Platforms atau Facebook yang meluncurkan sebuah software khusus untuk meeting di Metaverse yang disebut Horizon Workrooms. Selain itu, ada juga Spatial yaitu wadah untuk pengguna Metaverse saling bertemu, membuat event, dan tentunya bekerja secara individual maupun lewat conference.
Bagaimana Cara Kerja Metaverse?
Wah, ternyata banyak juga ya yang bisa dilakukan di Metaverse! Namun, sebenarnya, bagaimana Metaverse bekerja hingga dapat menciptakan suatu dunia virtual?
Pada dasarnya, Metaverse adalah hasil dari kombinasi kerja hardware sekaligus software. Seluruh komunikasi dan interaksi sosial yang terjadi di dunia Meta hanya mungkin terjadi karena adanya software yang mendukung. Software khusus akan menghubungkan Anda dengan orang lain dan membuat grafis khusus sehingga dunia Meta terasa nyata.
Nah, agar Metaverse semakin hidup, Anda harus menggunakan hardware yang mendukung VR atau virtual reality. Saat ini, sudah ada banyak sekali perangkat VR yang dapat Anda pilih untuk menciptakan dunia virtual. Ditambah lagi, Anda juga bisa membuat avatar 3D yang mirip dengan Anda, lho! Umumnya pengguna merancang avatar menggunakan aplikasi seperti Ready Player Me untuk kemudian di-export ke Metaverse. Bagaimana, tertarik untuk mencoba?
Jika disimpulkan, Metaverse adalah suatu dunia virtual yang memungkinkan Anda untuk bisa berkomunikasi dan melakukan aktivitas sosial lainnya bersama orang lain tanpa peduli batasan jarak dan waktu. Menarik ya? Agar tidak ketinggalan informasi seputar Metaverse dan dunia kripto, jangan lupa cek update informasi di komunitas NFT TokoMall pada Discord dan Telegram serta kunjungi website TokoMall sekarang, ya!
Blockchain
Ridwan Kamil Siapkan Beasiswa Pendidikan Teknologi Blockchain

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengumumkan penawaran beasiswa pendidikan teknologi blockchain sebesar 2,2 miliar untuk anak muda di Indonesia. Kabar bahagia ini dia dapat setelah melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat pada tanggal 1-7 Mei 2023.
Ridwan Kamil mengungkapkan keberhasilannya dalam mendapatkan beasiswa tersebut saat menghadiri acara bakti sosial operasi katarak di RSUD Kiwari, Kota Bandung pada tanggal 9 Mei 2023. Dia menjelaskan bahwa kunjungannya ke luar negeri, khususnya ke Amerika Serikat, melibatkan 30 agenda yang sangat padat, dan salah satunya adalah memperoleh beasiswa pendidikan.
Selama di Amerika Serikat, salah satu agenda penting adalah mempresentasikan inovasi Jawa Barat sebagai provinsi terbaik dalam penamaan geografis dalam acara Third Session of the United Nations Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN) di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Dalam forum tersebut, Ridwan Kamil memaparkan inovasi Jawa Barat dalam memanfaatkan sumber daya alam dalam mitigasi bencana gempa di Kabupaten Cianjur, dengan judul presentasi “Penggunaan Toponimi dalam Merespons Bencana Gempa di Kabupaten Cianjur.”
Beasiswa Pendidikan Blockchain

Baca juga: Bitcoin Bangkit: Investasi di 4 Altcoin Ini Jadi Pilihan Menarik
Selain itu, Gubernur Ridwan Kamil juga menjadi pembicara utama dalam forum dunia yang diadakan di Johns Hopkins University dan Columbia University. Dia mengungkapkan bahwa selama kunjungan tersebut, selain mengikuti konferensi internasional dan melakukan negosiasi bisnis, ia juga berhasil memperoleh beasiswa pendidikan teknologi blockchain sebesar Rp 2,2 miliar.
Ridwan Kamil menganggap keberhasilan memperoleh beasiswa pendidikan teknologi blockchain sebagai hadiah yang luar biasa bagi generasi Z untuk dapat terus belajar dan mengantisipasi dampak disrupsi digital seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan perdagangan aset kripto. Gubernur berharap agar generasi muda tidak menjadi korban atau objek dalam era perubahan tersebut.
“Teknologi Blockchain yang transparan dan trackable ini bisa merevolusi banyak hal, selain transaksi keuangan digital juga termasuk transparansi pelayanan publik seperti permasalahan sertifikat tanahnya kadang suka dobel-dobel. Dan banyak lagi potensi manfaatnya. Semoga bangsa kita melalui anak-anak Gen Z yang melek digital tidak selalu menjadi objek penderita tapi menjadi pemeran utama dalam setiap perkembangan disrupsi digital yang datang kepada kita. Aamiin,” tulis Ridwan di akun Twitter-nya.
Beasiswa pendidikan blockchain yang ditawarkan Ridwan Kamil ini akan disalurkan melalui Bitcoin Blockchain Academy di Jawa Barat yang diinisiasi salah satunya oleh GRN Energy dan MOON. Gubernur Ridwan Kamil juga akan menjadi pembicara utama selama acara Bitcoin Conference 2023 di Miami, AS pada 19 Mei 2023.
Bitcoin Conference 2023

Baca juga: Ethereum Kesulitan Capai U$ 1.900: Tiga Faktor yang Perlu Diperhatikan
Ridwan Kamil, akan berpartisipasi sebagai pembicara utama dalam Bitcoin Conference 2023, salah satu acara kripto terbesar di dunia, yang akan diadakan di Miami, Amerika Serikat pada 18-20 Mei mendatang.
Dalam postingan resminya, panitia Bitcoin Conference 2023 mengatakan kehadiran Ridwan Kamil dalam konfenresi akbar tersebut akan membahas mengenai masa depan adopsi dan penambangan Bitcoin (BTC) di Jawa Barat, yang berpenduduk sekitar 50 juta jiwa.
Gubernur Jawa Barat itu diagendakan akan berbicara di sesi Fireside Chat dengan tema “Indonesia Bitcoin Campaign” selama 15 menit pada 20 Mei mendatang. Ia akan berada di atas panggung Nakamoto Stage bersama Samson Mow yang merupakan CEO JAN3, sebuah perusahaan teknologi Bitcoin yang berfokus pada percepatan hyperbitcoinization.
itcoin Conference 2023 merupakan konferensi tahunan Bitcoin terbesar di dunia yang diselenggarakan oleh Bitcoin Magazine. Acara ini menjadi wadah untuk pengumuman terobosan terbesar dalam sejarah Bitcoin. Untuk menghadiri konferensi akrab ini selamatiga hari diperlukan tiket sebesar US$ 849-US$ 9.999 atau sekitar Rp 12 juta-Rp 148 juta.
Blockchain
Atasi Krisis Perumahan Afrika: Solusi dari Platform DeFi di Cardano

Empowa, platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang didukung oleh Cardano (ADA), yang berusaha meredakan krisis keterjangkauan perumahan di Afrika.
Dalam menghadapi tingkat pinjaman perumahan yang sangat tinggi yang menghambat pasar perumahan Afrika, Coinbase, bursa kripto terkemuka, telah menekankan bagaimana teknologi blockchain berpotensi untuk merevolusi situasi tersebut.
Coinbase telah memuji upaya inovatif dari Empowa, sebuah platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang berjalan di atas jaringan Cardano (ADA), yang berambisi untuk menyelesaikan krisis keterjangkauan perumahan di Afrika.
Empowa berkomitmen pada misi ambisius: memfasilitasi 1 juta keluarga Afrika menjadi pemilik rumah pintar berkelanjutan hingga tahun 2030. Mereka bertekad untuk mengubah pasar real estat yang saat ini dipenuhi dengan tingkat pinjaman perumahan yang tinggi. Sebagai contoh, di Zimbabwe, tingkat pinjaman perumahan hampir mencapai 45%, menurut data dari Empowa. Biaya finansial yang tinggi ini telah memperparah siklus perumahan yang tidak terjangkau di seluruh benua.
Bantu Negara Berkembang

Baca juga: Ripple (XRP) Diprediksi Bersiap untuk Kenaikan Harga, Ini Alasannya
Dalam whitepaper mereka, tim Empowa menekankan betapa seriusnya masalah ini, mencatat bahwa investasi rendah, suku bunga tinggi, dan durasi pinjaman pendek (jika pinjaman tersedia) telah mengakibatkan biaya modal yang tinggi. Laporan Tahunan Pusat Perumahan Terjangkau (CAHF) 2020 mencatat bahwa tingkat pinjaman perumahan di Zambia adalah 32%, sementara sekitar 25% di Guinea, Nigeria, dan Zimbabwe.
Pada 12 Mei 2023, Coinbase berbagi di Twitter tentang situasi pinjaman perumahan yang sangat tinggi di Mozambik, di mana tingkatnya telah mencapai 22%. Meski memiliki penghasilan yang memadai, banyak penduduk pesisir tidak bisa mendapatkan pinjaman perumahan karena pendapatan mereka bersifat informal, bukan gaji tetap. Akibatnya, banyak yang terpaksa tinggal di tempat tinggal sementara yang seringkali rentan terhadap angin topan.
Tingkatkan Penghasilan

Baca juga: Pasar Kripto Melonjak Tipis, Tanda Mulai Bangkit?
Empowa, bekerja sama dengan Casa Real, menggunakan NFT dan teknologi blockchain untuk mereformasi sistem pinjaman perumahan yang ketinggalan zaman ini, membuat perumahan lebih terjangkau bagi penduduk Mozambik. Melalui model pendanaan terdesentralisasi dan teknologi NFT, individu dapat membeli rumah tanpa perlu mengajukan pinjaman perumahan tradisional. Harga rumah tahan siklon di lokasi ini dimulai dari US$ 10.000, menjadikannya terjangkau bagi keluarga berpenghasilan rendah dan menengah.
Coinbase memilih untuk menyoroti masalah ini mungkin karena beberapa alasan. Pertama, untuk meningkatkan kesadaran tentang tantangan yang dihadapi oleh penduduk Afrika dalam mendapatkan perumahan terjangkau. Kedua, sebagai bursa kripto terkemuka, Coinbase menunjukkan potensi teknologi blockchain dan kripto dalam menyelesaikan masalah dunia nyata.
Ketiga, langkah ini mungkin menunjukkan minat Coinbase dalam menjelajahi peluang ekspansi pasar di wilayah seperti Mozambik. Terakhir, komitmen Coinbase terhadap tanggung jawab sosial perusahaan terbukti saat menggunakan pengaruhnya untuk menjelaskan masalah sosial dan mempromosikan solusi inovatif.
Blockchain
Microsoft Gabung ke Konsorsium Bangun Jaringan Blockchain Baru

Microsoft dan Goldman Sachs dilaporkan bergabung dengan beberapa perusahaan teknologi dan finansial untuk membentuk inisiatif sebuah konsorsium untuk membangun jaringan blockchain baru. Tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk mempromosikan adopsi teknologi blockchain di berbagai sektor industri dan menyoroti potensi teknologi ini untuk mengubah cara bisnis beroperasi.
Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam konsorsium ini termasuk Microsoft, Goldman Sachs, IBM, JPMorgan, dan beberapa perusahaan lain. Mereka akan berbagi pengetahuan, sumber daya, dan pengalaman mereka untuk mendukung pengembangan dan implementasi solusi berbasis blockchain. Selain itu, konsorsium ini bertujuan untuk menciptakan standar yang akan membantu memastikan keamanan, keandalan, dan interoperabilitas teknologi blockchain.
Salah satu fokus utama dari konsorsium yang akan membangun jaringan blockchain, Canton Network ini adalah untuk membantu perusahaan dalam menghadapi tantangan yang muncul dalam adopsi teknologi blockchain. Beberapa tantangan ini termasuk kekurangan tenaga ahli, kebutuhan akan kebijakan dan standar yang jelas, serta masalah keamanan dan privasi yang terkait dengan teknologi ini.
Canton Network

Baca juga: Inflasi CPI AS Turun di Bulan April, Bitcoin Sempat Naik di Atas US$ 28K
Canton Network akan menjadi jaringan blockchain interoperable dengan privasi yang ditujukan untuk mereka yang bekerja dengan aset institusional. Ini akan memungkinkan sinkronisasi pasar keuangan yang “sebelumnya terkurung”.
Jaringan tersebut akan mulai menguji kemampuannya pada bulan Juli, yang meliputi kontrol privasi ekstensif dan kemampuan untuk mencapai skala dan kinerja yang dibutuhkan oleh lembaga keuangan besar. Peserta dalam jaringan saat ini termasuk BNP Paribas, Cboe Global Markets, Aset Digital, Paxos, Microsoft, Goldman Sachs, Deloitte, dan lainnya.
Cathy Clay, wakil presiden eksekutif Cboe Global Markets – salah satu mitra dalam proyek tersebut – mengatakan bahwa, ketika dimanfaatkan, teknologi blockchain berpotensi “membuka” peluang baru di pasar.
“Tokenisasi aset dunia nyata dapat menawarkan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menciptakan infrastruktur pasar baru dan mendorong efisiensi dalam perdagangan produk di seluruh dunia,” jelas Clay dikutip Cointelegraph.
Adopsi Blockchain

Baca juga: Kenal Open Campus (EDU), Token Blockchain Pendidikan Basis Web3
Dengan berkumpulnya perusahaan-perusahaan raksasa seperti Microsoft dan Goldman Sachs dalam inisiatif ini, teknologi blockchain diharapkan mendapatkan dorongan besar dalam hal adopsi dan inovasi. Kolaborasi antara perusahaan teknologi dan finansial ini diharapkan akan menciptakan solusi yang lebih efisien dan transparan di berbagai industri, mulai dari perbankan hingga rantai pasokan dan sektor publik.
Inisiatif ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan besar semakin melihat potensi teknologi blockchain dan ingin berinvestasi dalam pengembangannya. Konsorsium blockchain diharapkan membantu mempercepat adopsi teknologi ini di seluruh dunia dan membawa manfaat bagi berbagai sektor ekonomi.
Selama bertahun-tahun, bank dan bisnis besar lainnya telah mengerjakan dan menilai aplikasi blockchain dengan harapan mereka akan menyederhanakan dan mempercepat beberapa prosedur mereka yang paling rumit.
Sementara itu, pasar blockchain global diperkirakan akan meningkat dari US$ 7,18 miliar pada tahun 2022 menjadi US$ 163,83 miliar pada tahun 2029, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 56,3% selama periode perkiraan, menurut data dari Fortune Business Insights.
-
Crypto5 days ago
Nabung Kripto Sekarang, Potensi Panen Cuan saat Halving Bitcoin
-
Market Analysis2 weeks ago
Bitcoin Bangkit: Investasi di 4 Altcoin Ini Jadi Pilihan Menarik
-
Market Analysis1 day ago
Mengapa Pasar Kripto dan Bitcoin Naik Hari Ini (29/5)?
-
Market Analysis2 weeks ago
Mengapa Pasar Kripto Turun Hari Ini (17/5)?
-
Academy6 days ago
Mengenal Pepe (PEPE), Meme Coin yang Listing di Tokocrypto
-
Academy1 week ago
Kenal Floki (FLOKI), Aset Kripto yang Telah Listing di Tokocrypto
-
Market Analysis5 days ago
Mengapa Pasar Kripto Turun Hari Ini (25/5)?
-
Market4 days ago
Apa yang Terjadi pada Bitcoin dan Ethereum Jika AS Gagal Bayar Utang?