Market
Harga Bitcoin Turun, Ada Hubungan dengan Elon Musk?
Pasar kripto kembali jatuh terpuruk dan harga Bitcoin turun pada hari Jumat (18/8) dinihari hingga mencapai level harga US$ 25.300 atau sekitar Rp 387 juta. Penurunan ini menyebabkan Bitcoin menyentuh posisi terendah yang belum pernah dilihat dalam dua bulan terakhir.
Terakhir kali Bitcoin diperdagangkan serendah itu adalah pada pertengahan Juni, tak lama setelah Binance dan Coinbase digugat oleh Securities and Exchange Commission (SEC), dan tak lama sebelum BlackRock mengumumkan penawarannya untuk ETF Bitcoin spot.
Menurut Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, akhirnya pada Jumat pagi, Bitcoin sedikit pulih setelah kehancuran, diperdagangkan seharga US$ 26.606, namun ada kemungkinan tekanan masih akan berlanjut dan mendorong BTC bisa turun di bawah US$ 26.000 kembali.
Fyqieh menjelaskan faktor utama penurunan Bitcoin disebabkan oleh beberapa sentimen besar. Pertama, Bitcoin terlihat mengalami pergerakan turun drastis ke level US$ 28,300, setelah adanya perilisan dokumen dari risalah rapat FOMC.
“Dokumen risalah tersebut akan memberikan kejelasan kepada investor bagaimana The Fed khawatir inflasi dapat bertahan lebih dari yang diperkirakan, sehingga mungkin membutuhkan pengetatan lebih lanjut. Namun, Fed juga mengakui perlunya menghindari pengetatan kondisi keuangan yang berlebihan karena risiko terkait,” kata Fyqieh.
Hubungan dengan Elon Musk
Baca juga: Kemendag: Kripto Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia
Saat risalah FOMC rilis mayoritas aset keuangan bergerak turun. Tercatat bahwa pasar saham Amerika dan pasar kripto secara bersamaan mengalami koreksi yang cukup signifikan dengan emas yang juga bergerak turun. Penurunan pasar yang sedang berlangsung dapat dikaitkan dengan beberapa faktor. Sementara pemulihan parsial disaksikan, pasar saham AS berjuang untuk mempertahankan keuntungan, mencerminkan tren global.
Fyqieh menambahkan, sentimen negatif bagi pasar kripto juga datang dari, data ekonomi China yang menyebabkan kenaikan imbal hasil obligasi, meskipun bank sentral China memangkas suku bunga, kepercayaan pasar relatif tidak terpengaruh.
Menariknya, penurunan pasar juga terjadi setelah keputusan Binance untuk menghentikan layanan jual-belinya, Binance Connect. Langkah strategis ini, yang ditujukan untuk memprioritaskan produk inti dan tujuan jangka panjang, memicu aksi jual pasar yang lebih luas. Meskipun layanan ini hanya mencakup 50 aset kripto, tapi dampaknya sangat luas.
“Terakhir, pukulan keras bagi Bitcoin datang dari kabar Wall Street Journal yang melaporkan bahwa SpaceX milik Elon Musk telah menjual sisa kepemilikan Bitcoinnya, menuliskan nilainya mencapai US$ 373 juta. Walaupun berita ini masih belum terkonfirmasi, membuat pasar kripto dan harga Bitcoin anjlok lebih dalam,” terang Fyqieh.
Semangat Investor Turun
Data Coinglass menunjukan terjadi likuidasi lebih dari US$ 788 juta dalam 24 jam terakhir, termasuk lebih dari US$ 812 juta dalam satu jam terakhir saat berita SpaceX dilaporkan menjual aset BTC. Kira-kira setengah dari likuidasi terjadi pada perdagangan Bitcoin, dengan US$ 245 juta lainnya pada perdagangan ETH.
Baca juga: 5 Faktor yang Dapat Mengirim Harga Shiba Inu ke US$ 0,01
Di sisi lain, Bitcoin Fear & Greed Index langsung turun level secara drastis ke posisi 37 poin dengan kategori “Fear.” Artinya sentimen pasar terhadap Bitcoin tiba-tiba menjadi sangat negatif dan investor merasa cemas akan potensi penurunan nilai lebih lanjut. Para pelaku pasar merasa khawatir tentang stabilitas Bitcoin dalam jangka pendek, mengingat berita tentang penjualan besar-besaran oleh SpaceX telah menciptakan ketidakpastian yang signifikan.
Pergerakan harga yang tajam dan penurunan nilai aset kripto secara umum telah menciptakan suasana “ketakutan” di kalangan investor, yang dapat berdampak lebih lanjut pada aktivitas perdagangan dan investasi di pasar Bitcoin. Dalam kondisi seperti ini, para investor mungkin akan cenderung menjual Bitcoin atau menghindari transaksi besar, karena mereka merasa kurang yakin tentang arah pergerakan harga ke depan.
Untuk hari ke depan, investor harus memantau obrolan terkait SEC vs Ripple dalam kasus banding dan pembaruan pengajuan aplikasi ETF Bitcoin sepanjang sesi. Kemajuan SEC menuju banding dapat membuat ruang aset digital semakin berantakan, karena SEC terus mendorong peraturannya dengan agenda penegakan hukum. Sementara persetujuan ETF Bitcoin akan memberikan dukungan harga, posisi SEC pada ETF spot tetap menjadi kuncinya.
Analisis Pergerakan Harga Bitcoin (BTC)
Untuk Bitcoin sendiri, saat ini terlihat bahwa setelah koreksi ke level US$ 25.300, BTC sedang berusaha untuk pulih. BTC sempat naik 6,2% menjadi US$ 26.909 dan capai ke titik tertinggi awal di US$ 27.068 sebelum jatuh kembali ke US$ 26.414.
Melihat relative strength index (RSI) 14 Harian, menunjukkan BTC di wilayah oversold. RSI sejajar dengan EMA yang mendukung penurunan hingga di bawah US$ 26.000 untuk menampilkan level dukungan US$ 25.650–US$ 25.340. Namun, pergerakan melalui EMA 200 hari akan membuat bulls bergerak di US$ 28.000.
Namun, melihat grafik 4 Jam, BTC berada di level terendah dari kisaran dukungan US$ 27.500–US$ 26.850. Setelah aksi jual Jumat (18/8), BTC berada di bawah EMA 50 hari dan 200 hari, menegaskan sinyal harga bearish jangka pendek.
Pastikan kamu hanya melakukan investasi dan trading kripto di platform terpercaya, seperti Tokocrypto. Dengan berbagai fitur yang mumpuni serta ekosistem yang luas, trading kripto jadi lebih mudah.
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi.
-
Market5 days ago
Market Sinyal Harian: Potensi Pergerakan Kripto pada 18 November 2024
-
Market3 days ago
Market Sinyal Harian: Potensi Pergerakan Kripto pada 20 November 2024
-
Event3 days ago
Tokocrypto dan OCBC Luncurkan Kartu Global Debit Spesial
-
Bitcoin News5 days ago
Bitcoin Masih Murah: Potensi Tembus $100.000