Connect with us

Academy

7 Indikator Trading Chart di Aplikasi Tokocrypto dan Cara Menggunakannya

Published

on

Trading kripto tidak hanya bisa mengandalkan sekadar insting, tapi balik setiap keputusan beli atau jual, ada analisis teknikal yang membantu trader memahami arah pasar. 

Nah, di aplikasi Tokocrypto, kamu bisa menemukan berbagai indikator bawaan yang biasa digunakan trader profesional untuk membaca momentum, tren, dan potensi pembalikan harga lho!

Indikator seperti MA, EMA, BOLL, VOL, MACD, KDJ, dan RSI ini bisa kamu gunakan dengan mudah di aplikasi Tokocrypto hanya dengan sekali tap! 

Yuk pelajari satu persatu indikator trading yang tersedia di aplikasi Tokocrypto beserta cara menggunakannya!

1. MA (Moving Average)

Moving Average (MA) adalah indikator paling dasar dan paling sering digunakan di dunia trading. MA menghitung rata-rata pergerakan harga dalam periode tertentu, misalnya jam, hari, atau minggu.

Di Tokocrypto, kamu dapat menggunakan indikator Moving Average dengan menekan tombol MA pada bagian bawah chart harga, lalu indikator MA akan muncul dalam bentuk beberapa garis berbeda warna yang merepresentasikan periode MA.

Kamu dapat menggunakan indikator MA sebagai alat bantu untuk mengidentifikasi tren, seperti:

  • Jika harga berada di atas garis MA → tren cenderung naik (bullish).
  • Jika harga berada di bawah garis MA → tren cenderung turun (bearish).

Selain untuk membantu mengidentifikasi tren, perpotongan antara MA pendek dengan MA panjang juga bisa menjadi sinyal seperti golden cross (bullish) atau death cross (bearish).

  • Golden Cross → MA jangka pendek menembus ke atas MA jangka panjang.
  • Death Cross →  MA jangka pendek menembus ke bawah MA jangka panjang.

2. EMA (Exponential Moving Average)

EMA (Exponential Moving Average) adalah versi lebih sensitif dari MA. Indikator ini memberikan bobot lebih besar pada harga terbaru, sehingga lebih cepat menangkap perubahan tren pasar.

Sama seperti MA di aplikasi Tokocrypto, kamu dapat menggunakan indikator Exponential Moving Average dengan menekan tombol EMA pada bagian bawah chart harga, lalu indikator EMA akan muncul dalam bentuk beberapa garis berbeda warna yang merepresentasikan periode EMA.

Kamu dapat menggunakan indikator EMA sebagai alat bantu untuk mengidentifikasi tren, seperti:

  • Jika harga berada di atas garis EMA → tren cenderung naik (bullish).
  • Jika harga berada di bawah garis EMA → tren cenderung turun (bearish).

Selain untuk membantu mengidentifikasi tren, perpotongan antara EMA pendek dengan EMA panjang juga bisa menjadi sinyal seperti golden cross (bullish) atau death cross (bearish).

  • Golden Cross → EMA jangka pendek menembus ke atas MA jangka panjang.
  • Death Cross →  EMA jangka pendek menembus ke bawah MA jangka panjang.

Pelajari lebih lengkap: Apa Itu Moving Averages?

3. BOLL (Bollinger Bands)

Bollinger Bands adalah indikator volatilitas yang menunjukkan sebaran harga di sekitar nilai rata-rata. Indikator Bollinger Bands terdiri dari:

  • Upper band (batas atas)
  • Lower band (batas bawah)
  • Middle band (garis tengah atau pergerakan rata-rata)

Upper band dan lower band akan bereaksi terhadap pergerakan harga, dengan melebar saat fluktuasi tinggi (meninggalkan middle band) dan menyempit saat fluktuasi rendah (menuju middle band).

kamu dapat menggunakan indikator Bollinger Bands dengan menekan tombol BOLL pada bagian bawah chart harga, lalu indikator Bollinger Bands akan muncul dalam bentuk seperti saluran yang mengapit harga dalam upper band, lower band, dan middle band.

Kamu dapat menggunakan indikator Bollinger Bands untuk menginterpretasikan pergerakan harga dengan sebagai berikut:

  • Ketika harga mendekati upper band, pasar dianggap overbought (harga sudah dianggap terlalu tinggi dari rata-rata).
  • Ketika harga mendekati lower band, pasar dianggap oversold (harga masuk ke level rendah dari rata-rata).
  • Ketika band atas dan bawah yang terus menyempit, menandakan pasar sedang tenang, sementara band yang melebar menunjukkan volatilitas tinggi.

Bollinger Bands cocok digunakan untuk trader yang mencari peluang dari pergerakan harga jangka pendek.

Pelajari lebih lengkap: Apa Itu Bollinger Band?

4. VOL (Volume)

Volume adalah indikator yang menampilkan jumlah transaksi (pembelian dan penjualan) pada periode waktu tertentu.

Untuk menampilkan indikator trading volume, kamu hanya perlu menekan tombol VOL yang ada di bawah chart harga, lalu indikator dalam bentuk batang vertikal dengan warna merah dan hijau akan muncul di bagian bawah chart harga.

  • Hijau: volume beli lebih besar dari volume jual.
  • Merah: volume jual mendominasi.

Semakin tinggi batangnya, semakin besar volume transaksi pada periode waktu tersebut. Volume dapat membantu kamu untuk memvalidasi momen breakout atau pembalikan tren (reversal) berdasarkan minat pasar.

Pelajari lebih lengkap: Cara Membaca Volume Trading untuk Pemula

5. MACD (Moving Average Convergence Divergence)

MACD adalah indikator momentum yang digunakan untuk mengukur kekuatan momentum dan tren perubahan arah harga. Di aplikasi Tokocrypto, kamu dapat menekan tombol MACD di bawah grafik harga untuk memunculkan indikator tersebut.

MACD terdiri dari dari tiga elemen yang bergerak di sekitar garis nol:

  • Garis MACD: Membantu menentukan momentum naik atau turun (tren pasar) dengan mengurangkan dua Exponential Moving Average (EMA).
  • Garis Sinyal: Sebuah EMA dari garis MACD (biasanya EMA 9-periode). Analisis kombinasi garis sinyal dengan garis MACD dapat membantu mengidentifikasi potensi pembalikan atau titik masuk dan keluar.
  • Histogram: Representasi grafis dari Divergence dan Convergence dari garis MACD. Dalam kata lain, histogram dihitung berdasarkan perbedaan antara dua garis.

Kamu dapat menggunakan indikator MACD untuk menginterpretasikan pergerakan harga dengan sebagai berikut:

  • MACD di atas garis nol (0) → tren cenderung naik (bullish).
  • MACD di bawah garis nol (0) → tren cenderung turun (bearish).
  • Ketika garis MACD melintasi ke atas garis sinyal → peluang beli (bullish crossover).
  • Ketika garis MACD melintasi ke bawah garis sinyal → peluang jual (bearish crossover).
  • Histogram di atas nol (hijau) → momentum naik semakin kuat.
  • Histogram di bawah nol (merah → momentum turun semakin kuat.

MACD menjadi favorit trader menengah hingga berpengalaman karena mampu memberikan konfirmasi tren yang lebih jelas dibandingkan indikator tunggal seperti MA.

Baca lebih lengkap: Penjelasan Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD)

6. KDJ (Stochastic Indicator)

KDJ merupakan pengembangan dari Stochastic Oscillator, dengan tambahan komponen garis J yang membuatnya lebih sensitif terhadap perubahan harga.

Indikator KDJ adalah alat analisis teknikal yang digunakan untuk mengukur momentum pasar dan mengidentifikasi peluang pembalikan harga. 

Indikator ini memiliki tiga komponen utama dalam bentuk garis: K, D, dan J.

  • K line → menunjukkan tren jangka pendek.
  • D line → rata-rata dari K line, lebih halus.
  • J line → garis tambahan yang menunjukkan deviasi K dan D, membuat sinyal lebih tajam.

Kamu dapat memunculkan indikator KDJ di aplikasi Tokocrypto dengan menekan tombol KDJ yang ada di bawah grafik harga.

Cara Membacanya:

  • Jika garis J > 100 maka pasar berpotensi dalam kondisi overbought (potensi turun).
  • Jika garis J < 0 maka pasar berpotensi dalam kondisi oversold (potensi naik).
  • Sinyal beli: Garis K menembus ke atas garis D terutama ketika ada di area oversold (<20)
  • Sinyal jual: Garis K menembus ke bawah garis D terutama ketika ada di area overbould (>80)

7. RSI (Relative Strength Index)

RSI adalah indikator momentum yang digunakan untuk mengukur kekuatan tren harga dalam periode tertentu (biasanya 14 hari).

Saat momentum meningkat (RSI naik), ini mengindikasikan bahwa aset sedang aktif dibeli di pasar. Sebaliknya, jika momentum menurun (RSI turun), ini adalah tanda bahwa minat pedagang dalam saham atau aset tersebut sedang berkurang.

Singkatnya, RSI bisa membantu kamu dalam mengidentifikasi kondisi jenuh beli (overbought) atau jenuh jual (oversold).

Di aplikasi Tokocrypto kamu hanya perlu menekan tombol RSI yang ada di bagian bawah chart harga untuk memunculkan indikator RSI.

Cara menggunakannya cukup mudah:

  • RSI >80 → aset dianggap overbought, berpotensi koreksi turun.
  • RSI <20 → aset dianggap oversold, berpotensi rebound naik.

RSI sangat populer karena mudah dipahami dan bisa digunakan untuk mengonfirmasi sinyal dari indikator lain, seperti EMA atau MACD.

Pelajari lebih lengkap: Mengenal Lebih Dekat Indikator Relative Strength Index (RSI)


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut. Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.

Tokocrypto berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa keuangan.

Trending