Bitcoin News
Harga Bitcoin dan Emas Melonjak, Setelah The Fed Yakin Ekonomi AS Masih Loyo
Bitcoin bergerak mendekati US$10.000, sementara emas mencapai harga tertinggi tujuh tahun setelah Jerome Powell, Kepala Bank Sentral AS (The Fed), mengatakan ekonomi AS masih loyo akibat pandemi COVID-19.
Powell berharap ekonomi bisa pulih pada akhir tahun depan atau setidaknya ketika vaksin yang efektif sudah ditemukan. Sementara itu sejumlah analis mengungkapkan Bitcoin bisa kian popular di kala krisis ekonomi global saat ini.
Bitcoin dan emas naik lebih tinggi pada Senin, setelah Jerome Powell memperingatkan bahwa AS dapat mengalami lebih banyak kesulitan karena pandemi COVID-19.
“Aktivitas ekonomi sangat bergantung pada pertemuan sosial yang lebih besar, termasuk perjalanan dan hiburan. Sektor itu adalah yang paling menderita,” kata Powell dalam wawancara di program 60 Minutes di CBS, Minggu (17 Mei 2020). Program 60 Minutes adalah program televisi popular dan berpengaruh di dunia.
Berita Terkait: PricewaterhouseCoopers (PwC) Terima Pembayaran Pakai Bitcoin
Tak disangka tak lama setelah wawancara itu, harga Bitcoin mendekati US$10 ribu dari US$9500 menjadi US$9937 per BTC. Pada saat yang sama, harga emas di pasar spot menguat 0,9 persen menjadi US$1.760,14 per troy ons, tertinggi sejak Oktober 2012. Bitcoin belum sempat naik ke US$10 ribu sejak Bitcoin Halving III dimulai pada 12 Mei 2020.
Travis Kling, mantan manajer hedge fund yang sekarang mengelola perusahaan Ikigai berproduk Bitcoin mengatakan, bahwa The Fed sedang melakukan “semua pekerjaan keras” untuk pasar Bitcoin.
Jay Powell is going to do all the leg work for us.#Bitcoin is a non-sovereign, hardcapped supply, global, immutable, decentralized, digital store of value.
It’s an insurance policy against this. pic.twitter.com/06yh6dcBw6
— Travis Kling (@Travis_Kling) May 18, 2020
“Bitcoin adalah alat mengamankan kekayaan akibat stimulus oleh bank sentral,” katanya di Twitter.
Berita Terkait: Pesan Rahasia Beberapa Menit Sebelum Bitcoin Halving
Sementara itu pagi ini, Nemo Qin Analis Senior eToro menyoroti soal tanggapan Elon Musk yang mengomentari pertanyaan JK Rowling, mengapa Bitcoin terlihat solid dibandingkan dolar AS.
“Musk kemudian juga mengungkapkan bahwa ia memiliki 0,25 BTC. Kami hanya bisa berharap untuk melihat lebih banyak pemimpin teknologi dan selebritas masuk ke pasar Bitcoin,” kata Qin.
Qin juga tak memungkiri ada sentimen positif terhadap Bitcoin setelah Bank Sentral pada Minggu, 17 Mei mengatakan ekonomi AS masih lama akan pulih.
“Pada Bitcoin Halving III ini, inflasi Bitcoin turun menjadi 1,8 persen. Maka, potensi lindung nilai Bitcoin terhadap inflasi uang fiat sangatlah besar. Dalam beberapa minggu ke depan, kita mengharapkan Bitcoin untuk menguji lagi resistensi psikologis US$10.000 dan terus bergerak ke samping,” tegas Qin. [Bitcoinist/red]
-
Bitcoin News3 days ago
Tren Bitcoin 20-24 Januari 2025: Masuk Minggu Tenang by Hoteliercrypto
-
Altcoin News4 days ago
Analisa XRP Hari Ini: Tembus $3 Pertama Kali Sejak 2018
-
Altcoin News3 days ago
XRP Capai Rekor Tertinggi Sepanjang Masa di $3.4, Apa Selanjutnya?
-
Market6 days ago
Prediksi Kripto Pekan Ini: Aset-aset yang Bakal Melesat Tinggi