Connect with us

Blockchain

Temukan Pengertian Tapering Adalah dan Dampaknya dalam Transaksi Kripto di Sini!

Published

on

pengertian tapering adalah

Pada akhir tahun 2021, tapering populer dibicarakan oleh banyak orang, terutama bagi seorang trader atau investor. Bagaimana tidak? Terjadi pada 2013, tapering adalah hal yang berdampak sangat signifikan dalam pasar finansial bagi banyak negara, terutama negara berkembang. Tapering pada 2013 menyebabkan yield (imbal hasil) SUN meningkat, indeks saham yang melemah, dan nilai tukar Rupiah menurun. 

Lalu, apa itu tapering? Dan bagaimanakah dampaknya?

Tapering adalah Kebijakan yang Menguntungkan atau Merugikan?

Tapering adalah suatu kebijakan untuk menghentikan seluruh program stimulus moneter yang dijalankan bank konvensional dalam memulihkan ekonomi. Namun, sebelum beranjak pada tapering, akan lebih mudah kalau berbicara mengenai kebijakan Quantitative Easing (QE) terlebih dahulu.

QE merupakan kebijakan moneter non konvensional dari Bank Sentral ketika kondisi krisis seperti saat ekonomi resesi dengan meningkatkan likuiditas perekonomian untuk mengakselerasi laju pemulihan ekonomi. Contohnya, Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed yang berusaha merangsang ekonominya yang turun karena dampak Pandemi COVID-19. 

Kebijakan QE dilakukan untuk menambah jumlah uang yang beredar dengan menurunkan suku bunga acuan dan mencetak uang yang digunakan untuk memborong aset, seperti obligasi pemerintah dan bank komersial dengan rating bagus. Pembelian dalam jumlah yang besar akan membuat harga aset pendapatan tetap naik, sehingga angka imbal hasil dan borrowing cost bisa turun. Hal ini diharapkan dapat menstimulus orang untuk meminjam uang. Pinjaman uang ini bisa untuk ekspansi usaha atau peningkatan konsumsi yang mendorong ekonomi untuk pulih.

Ketika ekonomi sudah mulai pulih, risiko yang harus dihadapi adalah inflasi. Karena penambahan jumlah uang yang beredar, nilai mata uang turun dan terjadilah inflasi. Nah, tapering kemudian digunakan untuk mengatasi inflasi ini. 

ilustrasi tapering

Tapering adalah cara untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan mengurangi pembelanjaan aset secara bertahap agar nilai mata uang tetap stabil. Tapering bertujuan mengelola stabilitas ekonomi dengan mencegah pasar dari inflasi yang tidak terkendali dan bubble price (gelembung harga).

Dampak Tapering terhadap Aset Kripto

dampak tapering pada aset kripto

Sebagai salah satu bentuk kebijakan moneter, tapering memiliki dampak bagi beberapa pasar keuangan, seperti saham, forex, dan aset kripto. Namun, pada kali ini kami akan membahas pada aset kriptonya. 

  1. Mendorong penguatan nilai aset

Pertama, tapering sebenarnya memiliki dampak positif bagi transaksi aset digital seperti kripto. Anda bisa bayangkan, saat jumlah uang yang beredar dibiarkan terus bertambah, maka inflasi akan meningkat, sehingga menyebabkan nilai aset turun secara signifikan. Maka dari itu, tapering perlu dilakukan untuk mendorong penguatan nilai aset.

Tapering yang dilakukan oleh Bank Sentral Amerika Serikat, yakni The Fed berdampak besar karena volume transaksi aset berisiko, seperti kripto dan saham, kebanyakan datang dari negara tersebut. 

Advertisement
  1. Taper tantrum

Dengan banyak negara yang menggunakan Dolar Amerika sebagai cadangan devisanya, sehingga menjadikan pengaruh The Fed semakin besar. Maka dari itu, kebijakan tapering dapat memberikan efek taper tantrum, gejolak ekonomi yang mengacu pada kepanikan investor. 

Pada 2013, taper tantrum menyebabkan investasi asing yang saat itu mendominasi pasar modal Indonesia memutuskan untuk menarik dananya dalam jumlah yang besar. Hal ini dikarenakan penempatan uang di Amerika akan lebih menguntungkan bagi investor, sebab suku bunga acuan Amerika Serikat akan naik.

Dana asing yang keluar dari Indonesia dalam jumlah besar dan terus menerus sudah pasti akan mengganggu dunia investasi dan keuangan dalam negeri karena pelaku usaha menjadi sangat membutuhkan USD dalam jumlah yang banyak. Jika permintaan dolar AS meningkat secara signifikan, nilainya akan naik dan Rupiah akan terus melemah. Akibatnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok yang semakin diperparah dengan harga Dolar yang menguat atas Rupiah. 

Baca juga: Cara Investasi Dollar Untuk Pemula Dengan Mudah

Belajar dari pengalaman sebelumnya, Indonesia kini menjadi lebih siap dalam menghadapi tapering yang dilakukan The Fed pada akhir tahun kemarin. Tapering adalah momok yang sekarang bisa dihadapi melalui beberapa cara, seperti transaksi berjalan dengan defisit kecil, cadangan devisa tinggi, dan valuasi aset keuangan yang menarik.

Beberapa pihak menilai, tidak ada risiko jangka pendek pada pasar kripto akibat kebijakan, sebab tapering adalah kebijakan yang ditujukan untuk menurunkan inflasi pada mata uang riil. Jadi, Anda tidak perlu ragu lagi untuk bertransaksi aset kripto. Pastikan Anda melakukan trading aset kripto di platform yang tepat seperti Tokocrypto, ya

Tokocrypto menyediakan semua fitur yang Anda butuhkan untuk melakukan trading secara online, cepat, dan mudah. Untuk mulai berinvestasi aset kripto di Tokocyrpto, kunjungi  Website Resmi dan dapatkan informasi lengkap terkait kripto di media sosial Instagram, Twitter, serta blog Tokocrypto. Yuk, selesaikan KYC Anda!

Advertisement

Popular